Reza adalah sutradara film Indonesia kelahiran Jakarta, Juli 1993. Ia merupakan lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Selama beberapa tahun terakhir, Reza konsisten menyoroti persoalan kelas sosial melalui film pendeknya. Sebagai seorang sineas, film telah menemaninya memahami makna kehidupan, oleh karena itu sebagian besar film-film masa lalunya didasarkan pada kisah kehidupan pribadinya. Mengejar karir film adalah sebuah keistimewaan baginya untuk menyajikan pesan-pesan kehidupan kontemplatif di balik narasinya. dia juga pernah menjadi direktur program di festival film Asia Jogja NETPAC. Salah satu festival terbesar di Indonesia.
Filmnya, "Rest in Peace" 2018 telah menjadi kompetisi di Clermont Ferrand International Short Film Festival 2019. Film pendek barunya "Dancing Colors" terpilih untuk bersaing di Pardi di Domani, Locarno International Film Festival 2022 dan memenangkan penghargaan untuk film pendek terbaik Festival Film Indonesia 2022. Reza kini sedang menggarap film panjang pertamanya.
Reza adalah sutradara film Indonesia kelahiran Jakarta, Juli 1993. Ia merupakan lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Selama beberapa tahun terakhir, Reza konsisten menyoroti persoalan kelas sosial melalui film pendeknya. Sebagai seorang sineas, film telah menemaninya memahami makna kehidupan, oleh karena itu sebagian besar film-film masa lalunya didasarkan pada kisah kehidupan pribadinya. Mengejar karir film adalah sebuah keistimewaan baginya untuk menyajikan pesan-pesan kehidupan kontemplatif di balik narasinya. dia juga pernah menjadi direktur program di festival film Asia Jogja NETPAC. Salah satu festival terbesar di Indonesia.
Filmnya, "Rest in Peace" 2018 telah menjadi kompetisi di Clermont Ferrand International Short Film Festival 2019. Film pendek barunya "Dancing Colors" terpilih untuk bersaing di Pardi di Domani, Locarno International Film Festival 2022 dan memenangkan penghargaan untuk film pendek terbaik Festival Film Indonesia 2022. Reza kini sedang menggarap film panjang pertamanya.