Shenina Cinnamon Ajak Generasi Muda Hadiri Jakarta Film Week 2021

Shenina Cinnamon Ajak Generasi Muda Hadiri Jakarta Film Week 2021

Diisi Film-film Spesial Indonesia dan Internasional

Jakarta, 11 November 2021. Penyelenggaraan Jakarta Film Week akan dilakukan pada 18-21
November, secara daring dan luring. Festival film yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta ini, akan diadakan secara luring di CGV Grand Indonesia,
Metropole Cinema XXI, dan Hotel Ashley. Tiket acara luring dapat dipesan secara gratis melalui
LOKET, mulai tanggal 11 November 2021. Sedangkan pemutaran film secara daring eksklusif
tayang di Vidio.com.

Jakarta Film Week telah menerima submisi film sebanyak 277 film. Jumlah tersebut sudah
termasuk film panjang dan film pendek, dari berbagai jenis genre. Film-film tersebut berasal
dari Asia, Eropa dan negara lain, dengan total 30 negara partisipan.

Jakarta Film Week akan dibuka dengan world premiere dari film Indonesia yaitu Ranah 3 Warna,
produksi MNC Pictures yang disutradarai Guntur Soeharjanto. Sementara Whether The Weather
is Fine, produksi Globe Studios dan karya sutradara asal Filipina, Carlo Francisco Manatad akan
menjadi film penutup. Whether The Weather Is Fine merupakan film ko-produksi antar negara,
termasuk Filipina, Indonesia, Qatar, Prancis, Singapura, Jerman dan sudah tayang perdana di
Locarno Film Festival ke-74.

Selain Film Ranah 3 Warna, sejumlah film juga akan world premiere di Jakarta Film Week, di
antaranya; Just Mom produksi Hanung Bramantyo dengan sutradara Jeihan Angga, Kadet 1947
karya Rahabi Mandra dan Aldo Swastia yang diproduksi oleh Temata Studio, Marapu Fire &
Ritual, sebuah film dokumenter karya Andrew Campbell, dan Dari Hal Waktu karya Agni Tirta.
Ada juga film-film internasional yang sudah masuk festival bergengsi di dunia akan tayang
perdana di Indonesia melalui Jakarta Film Week, di antaranya Petite Maman karya sutradara
Perancis Celiné Sciamma, Black Box karya sutradara Yann Gozlan, Souad karya sutradara Ayten
Amin dari Mesir , Barbarian Invasion karya Tan Chui Mui sutradara senior asal Malaysia, Death
Knot Film perdana Cornelio Sunny, Film black comedy asal Myanmar, Money Has Four Legs, Film

Superhero lokal, Mang Jose asal Filipina, Film dari Jepang Me and The Cult Leader dan juga film
dari Malta yang berjudul Luzzu.
Program film yang akan hadir yaitu Global Feature yang berisi pemutaran film panjang, Global
Short yang berisi pemutaran film pendek, dari Indonesia dan internasional.
Film panjang dan pendek terpilih akan berkompetisi untuk memenangkan Global Feature Award
dan Global Short Award. Hadir pula Direction Award, kompetisi khusus untuk film-film Indonesia
yang diputar selama festival.

Diputarnya film-film tersebut menjadi momen spesial, karena tidak semua diputar untuk umum
di Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh Festival Ambassador Jakarta Film Week, Shenina
Cinnamon. Jika ada kesempatan dapat menghadiri sebuah festival film, Shenina menyarankan
manfaatkanlah kesempatan tersebut sebaik mungkin, karena belum tentu film yang tayang di
festival ini akan diputar lagi di Indonesia.

“Festival film itu buat saya adalah ajang di mana kita bisa menyaksikan film-film yang mungkin
tidak bisa kita saksikan di banyak tempat secara mudah. Dan ini kita cuma tinggal datang untuk
menyaksikan film tersebut. Mungkin juga film tersebut cuma sekali itu saja ditayangkan di
negara kita. Ini sesuatu yang spesial, belum lagi kalau bisa ketemu dengan pembuat filmnya
langsung,” ungkap Shenina.

Sebagai seorang aktor dan penikmat film, Shenina dengan sangat antusias mengajak siapapun
untuk meramaikan Jakarta Film Week. “Siapapun khususnya generasi muda, ayo datang ke
Jakarta Film Week. Rasakan serunya nonton film – film keren dari banyak negara. Nikmati
atmosfer berpetualangan dari satu cerita ke cerita film berikutnya.” lanjutnya.

Shenina Cinnamon mengatakan bahwa dirinya sudah menanti beberapa judul film yang akan
tayang di Jakarta Film Week. Di antaranya Barbarian Invasion, Dari Hal Waktu, Mang Jose, Zero,
Death Knot, Just Mom dan The Tales of the Black Saint.

Program lain yang fokus pada pendanaan yaitu Jakarta Film Fund. Lima ide cerita film pendek
yang telah melewati pitching forum, proses mentoring dari pembuat film professional, movielab
penyutradaraan, penulisan naskah dan penyuntingan gambar, diproduksi dan akan ditayangkan
pada saat festival berlangsung. Seluruh informasi terkait pemutaran film dan cara mengakses

Jakarta Film Week sudah dapat diakses di laman www.jakartafilmweek.com dan LOKET mulai 11
November 2021.

KONTAK

Website : www.jakartafilmweek.com
Instagram : @jakartafilmweek
Twitter : @jakartafilmweek
Facebook : Jakarta Film Week
Email : media@jakartafilmweek.com