Selang 9 hari, Martha, seorang TKI ilegal di Sabah, Malaysia, akhirnya dpulangkan kembali.
Kepulangan ini terjadi karena pesan terakhir dari Abram ke istrinya, Orpa, yang berbunyi “tidak akan ada pemakaman hingga Martha pulang.”
Kepulangan Martha membuat orang-orang di sekitarnya senang, terutama anak bungsu Orpa, yaitu Berta, serta mantan kekasih Martha waktu SMA, Damarjati.
Namun kepulangan Martha disambut suatau keanehan. Kondisi Martha jelas berbeda setelah dua tahun bekerja sebagai TKI.Ada kejadian misterius yang menimpa Martha saat bekerja sebagai buruh minyak sawit.
Sebagai kepala keluarga, Orpa melakukan segala cara untuk mengembalikan kondisi mental Martha, serta mencukupi nafkah kedua anak perempuannya dengan cara berjualan gula merah di pasar.