Dody Iskandar, Abdul Karim, dan Taufik Zulfikri adalah tiga individu tunanetra dengan kadar keterbatasan penglihatan yang berbeda-beda. Ketiganya memiliki kegemaran terhadap perfilman sebagai sebuah karya seni dan medium produksi, dan mengekspresikan kegemaran tersebut dengan menonton film, memproduksi film secara mandiri, serta berperan aktif sebagai partisipan dalam Inklusi Film Indonesia (INFI), sebuah komunitas bagi individu-individu disabilitas untuk memproduksi dan menikmati film.