JURY MEMBERS

GLOBAL FEATURE AWARD

Chie Hayakawa
Chie Hayakawa
Film Director

Salah satu film Chie Hayakawa yang berjudul Niagara (2014) merupakan salah satu film pilihan di festival kelas dunia, Cannes Film Festival 2014. Film tersebut juga mendapatkan beragam penghargaan lain di taraf internasional. Pada Cannes Film Festival 2022, Hayakawa ikut membantu pembuatan film Plan 75 (2022), di mana film ini merupakan sebuah sekuel film pendek yang dibuat oleh Hayakawa dengan judul yang sama. Film pendek tersebut juga termasuk ke dalam segmen pembuka acara Ten Years Japan (2018), di mana Hirokazu Kore-eda bertindak sebagai produser eksekutif.
Sebastien Chesneau
Sebastien Chesneau
Founder of Cercamon

Pada 2014, Sébastien merupakan pendiri Cercamon, sebuah perusahaan penjualan film berskala global yang bermarkas di Dubai. Cercamon memiliki lebih dari 50 film yang memenangkan beragam penghargaan di festival film kenamaan. Perkembangan Cercamon terlihata di 2022, di mana mereka membuka seksi dokumenter.
Kiki Fung
Kiki Fung
Program Consultant of Hong Kong International Film Festival

Kiki Fung merupakan seorang Konsultan Program di Hong Kong Internatinal Film Festival. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Head Programmer di Brisbane International Film Festival and Brisbane Asia Pacific Film Festival, Australia.

Bukan hanya film, Fung juga pernah bertanggung jawab untuk mengkurasi tamu-tamu undangan di Brisbane Festival dan Sydney’s Museum of Contemporary Art.

Sebelum pindah ke Australia di 2010, Fung pernah bekerja selama 7 tahun di Hong Kong Film Archive. Di saat yang sama, Fung memiliki andil dalam proses penyuntingan dan publikasi di Hong Kong Cinema.

STORY IDEAS JUDGES

Wregas Bhanuteja
Wregas Bhanuteja
Film Director

Wregas Bhanuteja lahir di Jakarta, 20 Oktober 1992. Ia lulus dari Institut Kesenian Jakarta pada 2014. Sejumlah karyanya yang bersinar di festival film internasional antara lain; Lembusura, Prenjak dan Tak Ada yang Gila di Kota Ini. Film panjang pertamanya yang berjudul Penyalin Cahaya mendapat 12 Piala Citra di FFI 2021. Film keduanya berjudul Budi Pekerti (2023) akan segera tayang.
Nurita Anandia
Nurita Anandia
Film Producer

Nurita Anandia Warsosentono atau yang akrab disapa Tata adalah seorang eksekutif kreatif dan produser yang dibesarkan dalam budaya Timur yang kuat. Ia sangat menyukai visual sinematik dan filosofi, dan hal tersebut membuat pandangannya tentang dunia terbentuk dari pengalamannya sendiri. Selain disibukkan dengan rutinitas hariannya, dia menikmati K-Pop dan olahraga.
Puji Hastuti
Puji Hastuti
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparekraf DKI Jakarta

Puji Hastuti adalah Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparekraf Provinsi DKI Jakarta Plt. Kasudin Parekraf Jakarta Timur. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di STPDN Jatinangor pada 1998. Ia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Respati Indonesia dan lulus pada 2007. Wanita yang pernah menjabat sebagai Kasudin Parekraf Kepulauan Seribu tahun 2020-2022 ini melanjutkan pendidikan S3-nya di IPDN.

GLOBAL SHORT AWARD

Yow Chong Lee
Yow Chong Lee
Festival Director, Mini Film Festival/ Lecturer, UNIMAS

"Yow Chong Lee merupakan seorang dosen perfilman di Universiti Malaysia Sarawak. Di luar kesibukannya sebagai seorang dosen, Ia juga bertindak sebagai direktur dan mengkurasi film-film yang masuk ke Mini Film Festival, sebuah ajang perfilman legendaris di Malaysia yang meluncurkan film-film pendek berkualitas.

Yow Chong Lee memiliki sebuah mimpi besar untuk terus berkontribusi dalam pembangunan ekosistem perfilman di Borneo Malaysia, serta ingin melibatkan lebih banyak penonton dan pegiat film untuk menghadirkan berbagai festival film maupun ajang penganugerahan."
M Reza Fahriyansyah
M Reza Fahriyansyah
Film Director

"Reza adalah direktur penulis asal Indonesia yang juga merupakan lulusan dari Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Karya-karya yang Reza buat sangat menonjolkan kesenjangan sosial dan perilaku sehari-hari masyarakat luas.

Sebagai pembuat film, Reza mengamini bahwa film telah mengubah cara pandangnya dalam menjalani hidup. Film-film pendek buatan Reza sudah masuk ke berbagai festival perfilman internasional seperti Locarno, Clermont Ferrand, Tampere, dan Shorts Shorts.

Saat ini, Reza tengah sibuk menggarap feature film pertamanya."
Asmara Abigail
Asmara Abigail
Actrees

Asmara Abigail adalah seorang aktris dari Indonesia. Ia terpilih untuk berpartisipasi dalam Berlinale Talents 2023 – Acting Studio. Pada Macao International Film Festival and Awards 2019, Asmara merupakan salah satu penerima penghargaan Variety Magazine Asian Stars: Up pada Desember 2022. Untuk perannya sebagai "Zahara dalam Stone Turtle" yang disutradarai oleh Woo Ming Jin, ia memenangkan Penghargaan Penjor untuk Aktris Terbaik dalam Film Asia Tenggara di Festival Film Bali Makarya 2022 dengan Benjamin Illos – Programmer di Cannes Quinzaine des Réalisateurs sebagai salah satu juri.

GLOBAL ANIMATION SHORT AWARD

Alfeus Christie (Harousel)
Alfeus Christie (Harousel)
Food Illustrator & Animator

Alfeus Christie adalah seorang pembuat ilustrasi makanan dan animator. Mendirikan Harousel Works setelah berkarir di bidang Game Developer sebagai 2D-artist. Memadukan kesukaannya terhadap anime dan manga Jepang yang menjadi inspirasi dengan makanan-makanan Indonesia.
Sabrina Rochelle Kalangie
Sabrina Rochelle Kalangie
"Sabrina adalah seorang sutradara dan penulis film di Jakarta, Indonesia. Karyanya mencakup ""Terlalu Tampan"" (2019), ""Noktah Merah Perkawinan"" (2022), dan ""Culas"" (2021). Meskipun bekerja di berbagai genre, latar belakangnya dalam seni visual dan desain sangat memengaruhi pendekatannya terhadap storytelling sebagai seorang pembuat film dan memberikan ciri khas dalam karyanya. Film debutnya, ""Terlalu Tampan,"" memberinya nominasi untuk debut sutradara paling berpotensi, penghargaan Iqbal Rais, di Piala Maya 2019. Pada tahun 2022, Sabrina, bersama Titien Wattimena, memenangkan Piala Maya untuk Skenario Adaptasi Terbaik untuk karyanya dalam ""Noktah Merah Perkawinan.
Chandra Endroputro
Chandra Endroputro
Chandra Endroputro lahir di Jambi, 12 Maret 1965. Ia memiliki pengalaman di bidang animation 3D dan audio visual production sejak 1965. Ia pernah menjabat sebagai production supervisor di SinemaArt, dan kini ia menjabat sebagai AINAKI supervisory board. Karya-karyanya antara lain, Ako & Laut sebagai produser dan sutradara, ia juga menjadi produser dan sutradara untuk film berjudul Rana Uko, sebuah film animasi yang diproduksi pada 2023.

SERIES OF THE YEAR JUDGES

Rahabi Mandra
Rahabi Mandra
Film Director, Scriptwriter, & Chief Creative Officer Temata Studios

Rahabi memulai debutnya sebagai sutradara dan scriptwriter dalam film 2014 yang mendapatkan official selection Osaka Film Festival 2015 dan dinominasikan sebagai Best Directing dan Best Screenplay dalam Bandung Film Festival 2015. Tulisannya dalam film Night Bus mendapatkan penghargaan Best Adapted Screenplay dalam Festival Film Indonesia 2017. Arahannya dalam Kadet 1947 memenangkan Sutradara Terbaik dan Film Terbaik dalam JAFF 2021 untuk program Indonesian Screen Awards. Karya Rahabi yang fenomenal adalah video aksi akrobat sepeda motor presiden Joko Widodo dalam Opening Asian Games 2018.
Ratih Kumala
Ratih Kumala
Scriptwriter

Ratih Kumala adalah penulis profesional yang memulai karier dengan menulis cerpen dan novel. Ia telah menerbitkan tujuh buku fiksi, dan aktif sebagai penulis skenario
serial dan film. Ia tidak mengkhususkan diri menulis genre tertentu, lebih dari itu justru percaya semua genre punya kekuatan dan tantangan yang berbeda-beda. Karya
novel terbarunya berjudul Saga dari Samudra, dan serial terbarunya segera tayang di Netflix berjudul Gadis Kretek yang juga diadaptasi dari novelnya.
Anggia Kharisma
Anggia Kharisma
Chief of Content Strategy Visinema Studios
Film Producer
Storyteller

Sosok kunci kesuksesan “Filosofi Kopi the Movie” yang juga memproduksi sebagian besar film produksi dari Visinema Pictures. Anggia juga merupakan sosok penting di balik film adaptasi “Keluarga Cemara” (2019) yang ditonton lebih dari 1,7 juta penonton Indonesia. Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” yang ia produseri menjadi film Indonesia pertama di tahun 2020 yang meraih lebih dari 2,2 juta penonton. Anggia juga memproduseri film panjang animasi "NUSSA" (2021) dan film panjang "Keluarga Cemara 2" (2022).

JAKARTA FILM FUND AWARD

Yandy Laurens
Yandy Laurens
Film Director & Scripwriter

Yandy Laurens, penulis dan sutradara, mulai dikenal publik melalui serial web berjudul SORE : Istri dari Masa Depan, yang ditayangkan di kanal Youtube tahun 2016. Setelah itu, kembali menulis dan menyutradarai serial web lainnya seperti Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode di tahun 2018 dan Janji di tahun 2021. Film layar lebar pertama yang disutradarai yaitu Keluarga Cemara, sebuah film adaptasi dari serial karya Arswendo Atmowiloto di tahun 2019 lalu. Tahun 2020, kembali memproduksi karya berupa film pendek dengan judul Sepuluh Meter yang terinspirasi dari kondisi publik pada masa pandemi. Dan di tahun 2022, Yandy menghadirkan lagi serial web dengan judul Yang Hilang Dalam Cinta.
Lorna Tee
Lorna Tee
Producer of Paperheart / Curator of Mylab

Lorna Tee adalah seorang produser film dan kurator, membagi waktunya antara Asia dan Eropa. Ia memproduksi melalui perusahaannya di Malaysia, Paperheart, dan juga bekerja sama dengan perusahaan berbasis di Amsterdam, An Original Picture, dengan fokus pada film-film yang ditujukan untuk penonton internasional. Saat ini, ia menjabat sebagai kurator laboratorium inkubasi film di Asia, mylab, dan sebagai penasehat akuisisi internasional untuk Barunson E&A (Korea Selatan). Selain itu, ia bekerja dengan berbagai lembaga film di Asia untuk membawa kolaborasi dan kerjasama regional yang lebih besar.
Andhika Permata
Andhika Permata
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta

Andhika Permata menyelesaikan program master di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri, beliau juga menempuh pendidikan informal seperti Tourism and Hospitality Management - Cultural Partnership Initiative Korea Culture and Tourism Institute, Ministry of Tourism, Culture and Sport of Republic of Korea di Seoul dan World Tourism Cities Federation di Beijing Tiongkok.

DIRECTION AWARDS

Kim Young Woo
Kim Young Woo
Programmer

"Kim Young Woo adalah seorang programmer dan kurator festival. Ia belajar Seni Visual dan Televisi di Rutgers, Universitas Negeri New Jersey, Amerika Serikat. Ia bergabung dalam komite seleksi Busan International Film Festival sebagai programmer yang bertanggung jawab pada sinema Asia dan bekerja hingga tahun 2019. Ia bekerja untuk DMZ Docs sebagai programmer hingga tahun 2021, dan juga telah bekerja sebagai penasehat program untuk IDFA, Locarno, dan banyak festival lain di seluruh dunia. Saat ini, ia bekerja sebagai programmer untuk Seoul Independent Film Festival dan Red Sea International Film Festival.
Naman Ramachandran
Naman Ramachandran
International Correspondent, Variety

"Naman Ramachandran adalah seorang koresponden internasional untuk Variety dengan spesialisasi wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara, Inggris, dan Irlandia. Karya Naman sebagai penulis termasuk Rajinikanth: The Definitive Biography (Penguin) dan Lights, Camera, Masala: Making Movies In Mumbai (IBH).
Yosep Anggi Noen
Yosep Anggi Noen
Yosep Anggi Noen adalah seorang sutradara dan penulis skenario yang mengawali debut sebagai sutradara film panjang dalam film Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya (2012) yang berkompetisi di Locarno International Film Festival 2012. Setelah itu Yosep Anggi berturut-turut menyutradarai film panjang Istirahatlah Kata-kata (2016) dan Hiruk-Pikuk si Al-Kisah (2019) yang berhasil memenangkan Special Mention pada Locarno International Film Festival 2019 dan mendapatkan 10 nominasi pada Festival Film Indonesia 2020.