Producer’s Lab Jakarta Film Week 2022, Eksklusif untuk Produser Muda Indonesia

Jakarta Film Week, sebagai salah satu festival film bertaraf internasional kembali dilaksanakan untuk kedua kalinya. Tahun ini hadir program baru, yaitu Producer’s Lab. Producer’s Lab merupakan kolaborasi Jakarta film week dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Nantinya, tiga orang terpilih berkesempatan mengikuti Platform BUSAN 2023, acara networking tahunan yang diadakan oleh Busan International Film Festival (BIFF) dan Asian Contents & Film Market (ACFM). Peserta Platform BUSAN berkesempatan untuk saling menceritakan pengalaman masing-masing dan memperluas networking.

Namun sebelumnya, sudah ada 10 orang terpilih untuk mengikuti Producer’s Lab, sebuah program berbentuk bootcamp bagi para produser generasi baru yang terpilih untuk mendapatkan pelatihan dari berbagai praktisi film internasional. 

Berikut daftar peserta Producer’s Lab, Jakarta Film Week 2022:

  1. Annisa Adjam
  2. Bagus Suitrawan
  3. Bunga Ineza
  4. Dhita Ramdhanyati Nur Intani
  5. Eliza Adinda Cheisa
  6. Janice Angelica
  7. Lyza Anggraheni
  8. Nick Musa
  9. Rizaldy Bagas
  10. Salwa Fauzia

Antusiasme Producer’s Lab di festival film Jakarta Film Week 2022

Alemberg Ang-Festival Film-Jakarta Film Week

Alemberg Ang salah satu mentor di Producer’s Lab.

Producer’s Lab diadakan selama empat hari, tanggal 13-16 Oktober 2022 di Ashley Hotel, Jakarta. Edy Suwardi, selaku perwakilan dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka acara dengan sambutannya. Beliau memberikan dukungan kepada acara ini dan berharap dengan acara ini, semakin banyak produser muda Indonesia yang menghasilkan karya perfilman berkualitas.

Acara selanjutnya adalah perkenalan dua orang mentor, yaitu Yulia Evina Bhara dan Alemberg Ang. Yulia Evina Bhara merupakan produser film dan founder KawanKawan Media, rumah produksi film berbasis di Jakarta yang berfokus pada co-produksi internasional. Tidak hanya memproduseri film Indonesia, Yulia juga berpengalaman menjadi ko-produser beberapa proyek film Asia Tenggara.

Sementara itu, Alemberg Ang merupakan produser film asal Filipina. Setelah menjadi guru selama sepuluh tahun, Alemberg beralih profesi menjadi produser film dan sejak itu telah menghasilkan berbagai karya yang berhasil ditampilkan di berbagai festival film dan meraih berbagai penghargaan.

Peserta mempresentasikan proyek film panjang

Acara berlanjut dengan presentasi masing-masing peserta mengenai proyek yang sedang mereka kerjakan bersama timnya. Mulai dari logline, sinopsis, mood & tone, director’s statement, producer’s statement, siapa saja orang yang terlibat dalam proyek serta orang yang diharapkan untuk terlibat, hingga rencana distribusi dan budget. Proyek yang termasuk di program ini sungguh beragam dan sangat menarik. Ada yang ber-genre drama fantasi, dark comedy, action, horor, drama keluarga, dan lain sebagainya. 

Kemudian, Yulia membahas peran produser, mulai dari berburu cerita menarik, mempresentasikan proyek, mengatur budget, hingga menjual film. Alemberg pun mengingatkan para peserta bahwa hal utama bagi seorang produser adalah selalu mengetahui tujuan dari apa yang mereka lakukan dan jujur mengenai alasan mereka ingin membuat film. Selain itu, Alemberg mengungkapkan pentingnya memiliki visi yang sama dengan sutradara.

“Ini tidak otomatis, terkadang sutradara melihat film dengan sudut pandang yang benar-benar berbeda dengan produser,” ungkap Alemberg. “Kita harus bisa menyelaraskan dan mengecek satu sama lain saat Anda sudah mulai mengerjakan atau seiring berjalannya proyek, sehingga tujuan sutradara dan produser selaras. Jika tidak, akan ada perasaan yang sangat berbeda, serta argumen dan ketidaksepakatan saat Anda menjalaninya.”

Dalam kesempatan ini, Yulia dan Alemberg juga membahas berbagai festival film yang menjadi incaran pembuat film. Mereka pun berbagi tips dalam memproduksi film, salah satunya dengan mengikuti lab atau workshop. “Pentingnya bergabung dengan lab atau workshop adalah Anda dapat lebih memahami tentang festival, distribusi, dan lain sebagainya karena ada ahli yang dapat Anda ajak bicara secara langsung,” ungkap Yulia.

 

Zita Maria | Nanda Hadiyanti